Sabtu, 07 Agustus 2021

Home Industri Rambak Kulit Cap Janur

Pak Bardi (IJW Doc).
IJW-Sabtu (7/8/2021) penulis berkesempatan mengunjungi rumah Pak Bardi, pelaku home industri atau pelaku usaha rumahan Rambak Kulit Cap Janur yang tinggal di Dusun Ploso RT. 03 Desa Wonolelo Kapanewon Pleret Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta. Maksud dan tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung usaha rumahan Pak Bardi dalam memproduksi rambak kulit atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan "Krecek".
Berdasarkan keterangan Pak Bardi, usaha produksi rambak kulit ini dimulai pada tahun 1998, saat Indonesia masih mengalami krisis moneter. Saat itu Pak Bardi masih lajang dan tinggal bersama dengan orang tuanya.
Sebelum merintis usaha produksi rambak kulit, awalnya Pak Bardi hanyalah pekerja pada salah satu pelaku usaha rambak kulit di Desa Segoroyoso. Dari situlah Pak Bardi mengasah skill dan kemampuan dalam mengolah kulit mentah hingga menjadi rambak kulit siap edar, menyelam sambil minum air. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tersebut oleh Pak Bardi disisihkan untuk ditabung, kemudian setelah dinilai  cukup oleh Pak Bardi tabungan tersebut digunakan untuk membeli dua ekor sapi.
Selang beberapa waktu, kakaknya yang sedang merintis usaha rambak kulit meminta Pak Bardi diminta untuk membantu memasarkan hasil produksi rambak kulit miliknya. Mendapat permintaan tersebut, Pak Bardi segera ijin berhenti bekerja pada juragannya yang berada di Segoroyoso. Selain itu, Pak Bardi juga merasa sudah cukup dalam mengasah kemampuannya dalam proses produksi rambak kulit. Ya, Pak Bardi memiliki cita-cita untuk membuka usaha rambak kulit sendiri di rumah.
Setelah mendapat ijin dari juragannya, Pak Bardi segera menemui kakaknya, dan oleh kakaknya Pak Bardi diberi tugas untuk menjual/memasarkan rambak kulit hasil produksinya ke pasar-pasar di wilayah Yogyakarta. Pak Bardi pun menyanggupinya.
Waktu selanjutnya, dengan menggunakan sepeda onthel Pak Bardi berkeliling ke pasar-pasar di bagian timur dan utara wilayah Yogyakarta. Mulai dari pasar di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Sleman, sampai dengan Cebongan. Rute tersebut hampir setiap hari dilalui menggunakan sepeda onthel. Rambak kulit hasil produksi kakaknya dijual di toko-toko pada masing-masing pasar yang dituju. Sekali lagi, hasil bekerjanya ditabung lagi, masih dengan niat yang sama, sebagai modal usahanya sendiri suatu saat nanti.
Selang beberapa waktu selanjutnya, tepatnya pada tahun 1998 Pak Bardi Membeli sebidang tanah di Dusun Ploso, yang selanjutnya pada bidang tanah tersebut oleh Pak Bardi digunakan untuk membangun rumah miliknya. Setelah rumah sudah jadi dan siap dihuni Pak Bardi pun segera memutuskan untuk tinggal di rumah tersebut dan merintis usaha produksi rambak kulit miliknya sendiri. Modal awal usaha kurang lebih 7 juta, hasil dari menabung dan menjual dua ekor sapinya. Tidak lama setelah itu, Pak Bardi memutuskan untuk segera menikah dengan anak tetangganya yang juga pelaku usaha produksi rambak kulit di rumah. Selanjutnya, bersama dengan istrinya usaha produksi rambak kulit tersebut dijalankan sampai saat ini. 
Oleh Pak Bardi, rambak kulit hasil produksinya diberi nama Cap Janur. Hasil dari usaha produksi rambak kulit tersebut sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Pada saat kondisi normal, omset pertransaksi dalam satu hari bisa mencapai 5 juta rupiah. "Masuk PPKM karena imbas dari adanya pandemi Covid 19 saat ini omsetnya menurun drastis, menjadi sekitar 1.5 juta" imbuhnya.
Ya, pandemi Covid 19 yang terjadi hampir tiga tahun ini memaksa para pelaku usaha berpikir keras agar usahanya tetap berjalan dan tidak gulung tikar. Termasuk usaha yang dilakukan oleh Pak Bardi. Beliau harus pintar mengatur sirkulasi keuangannya agar kebutuhan keluarga dan usaha produksi rambak kulit Cap Janur miliknya tetap bisa berjalan beriringan. (Red).

4 komentar:

  1. Hehe kayane pandemi nembe arep masuk usia ke dua deh om... btw terus bekarya, lewat pena (nunul huruf hp), kita bisa mengubah semesta :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau nggak mau memang kita harus menyesuaikan dengan covid, nek kon ilang koyone angel. Ok, maturnuwun sudah mampir. Ditunggu masukannya🙏

      Hapus

Postingan Unggulan

Home Industri Rambak Kulit Cap Janur

Pak Bardi (IJW Doc). IJW-Sabtu (7/8/2021) penulis berkesempatan mengunjungi rumah Pak Bardi, pelaku home industri atau pelaku usaha rumahan ...