|
Pelepasan peserta kirab oleh Wakil Bupati Bantul |
IJW-Kalurahan Wonolelo adalah sebuah kalurahan yang terletak di kaki pegunungan Pogog yang merupakan bagian dari pegunungan yang membentang dari Kapanewon Piyungan, Kapanewon Pleret, sampai dengan Kapanewon Imogiri. Kondisi geografis Kalurahan Wonolelo terbagi menjadi dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Kalurahan Wonolelo terbagi menjadi 8 Dusun, yaitu Dusun Bojong, Dusun Cegokan, Dusun Depok, Dusun Guyangan, Dusun Kedungrejo, Dusun Mojosari, Dusun Ploso dan Dusun Purworejo. Penduduk setempat rata-rata bekerja sebagai buruh harian lepas, wiraswasta, pedagang, petani, dan pegawai baik pegawai negeri maupun pegawai swasta.
|
Senyum peserta Grebek Syawal Kalurahan Wonolelo |
Sebelum adanya Pandemi Covid 19, pada tiap tahunnya Kalurahan Wonolelo mengadakan giat Grebek Syawal. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah Kalurahan Wonolelo sebagai sebuah upaya untuk mempersatukan dan merukunkan warga Kalurahan Wonolelo setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Grebek Syawal dilaksanakan setiap bulan Syawal berpusat di lapangan Kalurahan Wonolelo. Setiap dusun diseluruh wilayah Kalurahan Wonolelo diharuskan mengikuti kegiatan Grebek Syawal ini, dan pihak pemerintah Kalurahan Wonolelo memberikan subsidi dana bagi tiap peserta yang digunakan untuk membantu mempersiapkan perlengkapannya.
|
Pose salah satu Mayoret |
Tiap dusun biasanya akan membuat karya seni yang akan ditampilkan saat kirab, dan diberi kesempatan untuk mempertunjukkan karya seninya masing-masing pada titik-titik yang sudah ditetapkan panitia. Biasanya pertunjukkan karya seni yang berupa tarian, musik, puisi, drama, dan karya seni lainnya dipertontonkan pada saat sebelum kirab berjalan atau digaris Start, titik awal keberangkatan kirab biasanya di Dusun Cegokan, kemudian titik pertunjukkan karya seni selanjutnya di Dusun Guyangan, tepatnya di pertigaan arah Balai Kalurahan Wonolelo dan arah Kota Yogyakarta. Titik terakhir pertunjukkan karya seni masing-masing peserta adalah di lapangan Kalurahan Wonolelo. Karya seni yang dipertontonkan biasanya tidak jauh dari unsur agama Islam, walaupun ada dari para peserta yang menunjukkan karya seni tradisional jawa. Selain itu, setiap peserta diharuskan membuat Gunungan Tumpeng Sedekah Hasil Bumi yang terbuat dari hasil bumi, ada sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan hasil bumi lainnya yang didesain sedemikian rupa yang pada akhir acara nanti akan diserahkan kepada seluruh warga Kalurahan Wonolelo.
|
Peserta Grebek Syawal dari unsur Kaum Rois |
Setelah peserta kirab dari masing-masing dusun sudah berkumpul di lapangan Desa Kalurahan dan telah menempatkan Gunungan Tumpeng ditempat yang telah disediakan panitia kemudian memulai acara Grebek Syawal, ditandai dengan pembukaan acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pemerintah Kalurahan Wonolelo, perwakilan dari pemerintah Kapanewon Pleret dan perwakilan dari pemerintah Kabupaten Bantul. Setelah acara sambutan selesai kemudian dilanjutkan dengan Ikrar Syawalan, yaitu ucapan permintaan maaf dan memaafkan dari seluruh peserta yang dipandu oleh petugas yang sudah ditunjuk dan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan do'a.
Tibalah saatnya yang dinanti oleh peserta dan seluruh warga yang berkumpul di lapangan Kalurahan Wonolelo, yaitu proses penyerahan Gunungan Tumpeng Sedekah Hasil Bumi. Setelah pengacara selesai menghitung maka segeralah seluruh peserta dan warga berhamburan dan berebutan untuk mendapatkan bagian dari Gunungan Tumpeng Sedekah Hasil Bumi. Ada yang mendapatkan buah Nanas, sayur Terong, Kacang Panjang, bahkan ada yang tidak dapat sama sekali karena terlambat ataupun kalah gesit, yang membuat tersenyum adalah dapat dan tidak dapat seluruh peserta tetap tersenyum dan tertawa bergembira ria.
|
Peserta memasuki lapangan |
Satu hal yang Pasti, esensi dari kegiatan Grebek Syawal yang diselenggarakan oleh pemerintah Kalurahan Wonolelo ini adalah bertujuan untuk merekatkan warga, mengamalkan ajaran agama, dan nguri-uri budoyo. Harapannya, kedepan nanti seluruh warga Kalurahan Wonolelo menjadi aman, tenteram, dan damai. Semoga pandemi Covid 19 segera berlalu, dan semoga segera dapat mengadakan kegiatan Grebek Syawal lagi.
Catatan: Dokumentasi diambil sebelum Pandemi Covid 19. (Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar